dinaskesehatan.kukar@gmail.com 0541-4108115
Dinas Kesehatan

Hari Asma Sedunia 2023

administrator Dinas Kesehatan Jumat, 5 Mei 2023

304

Berdasarkan data Prevalensi asma, menurut world Health Organization (WHO) tahun 2019, terdapat sekitar 235 juta penderita asma atau 1%-18% populasi dunia. WHO dan Global Asthma Network (GAN) yang merupakan organisasi asma di dunia, memprediksikan pada 2025 akan terjadi kenaikan populasi asma sebanyak 400 juta dan terdapat 250 ribu akibat penyakit ini.

Berdasarkan data Kementerian Kesehatan tahun 2020, asma merupakan salah satu jenis penyakit yang paling banyak diidap masyarakat Indonesia.

Jumlah penderitanya sebanyak 4,5% dari total jumlah penduduk Indonesia atau sebanyak 12 juta lebih. Tahun ini, tema yang diangkat 'Uncovering Asthma Misconceptions'. Tujuan dalam gagasan ini memberikan ajakan bertindak untuk mengatasi mitos umum dan kesalahpahaman tentang asma.

Kesalahpahaman ini seringkali merugikan dan tidak membantu meningkatkan kesadaran asma. Mereka juga mencegah penderita asma menikmati manfaat dari kemajuan besar dalam pengelolaan kondisi ini.

Tips Efektif Beberapa langkah pencegahan asma yang dapat Anda lakukan antara lain berikut.

1. Hindari pemicunya

Jika sudah resmi didiagnosis penyakit asma, penting untuk Anda mengetahui hal spesifik apa yang dapat memicu serangan. Ini merupakan langkah awal yang baik untuk pencegahan penyakit asma. Ada banyak sekali faktor penyebab asma, tetapi yang paling umum meliputi hal berikut. Debu, kecoa, bulu binatang, serbuk sari dari pohon, rumput, dan bunga. Alergi terhadap makanan tertentu. Asap rokok, asap pembakaran sampah, dan polusi udara. Bahan kimia dalam produk rumah tangga dan kosmetik. Perubahan cuaca atau iklim yang ekstrem. Wewangian dalam parfum atau produk lainnya. Obat-obatan tertentu, seperti antinyeri (aspirin atau ibuprofen) dan nonselektif beta-blocker untuk penyakit jantung. Riwayat penyakit tertentu, seperti GERD. Infeksi virus pernapasan bagian atas, seperti pilek influenza dan infeksi sinus. Aktivitas fisik, termasuk olahraga. Stres dan kecemasan berlebihan. Bernyanyi, tertawa, atau menangis yang terlalu berlebihan. Asma yang dipicu alergi sering kali membuat bingung apa penyebab pastinya. Maka jika Anda punya asma dan curiga memiliki alergi, konsultasikan ke dokter.

2. Menggunakan pengobatan pencegah penyakit asma

Pengobatan penyakit asma terbagi dalam dua cara kerja. Pertama mengendalikan gejala saat kambuh. Kedua, mencegah kemunculan serangan saat gejala awalnya mulai terasa. Menggunakan obat asma sebagai langkah pencegahan dapat dilakukan dengan cara dihirup, diminum, atau disuntik. Beberapa obat asma yang paling umum adalah kortikosteroid serta bronkodilator. Konsultasi terlebih dulu dengan dokter untuk pengobatan.

3. Bawa obat ke mana pun Anda pergi

Jika penyakit asma yang diderita gampang kambuh, jangan sampai lupa membawa obat pereda gejalanya ke mana pun, termasuk saat Anda pergi ke dokter untuk cek kondisi rutin. Ini menjadi langkah dasar pencegahan memburuknya serangan asma. Setiap kali akan keluar rumah, pastikan obat asma, setidaknya inhaler, ada di dalam tas. Jika bentuknya obat minum, simpan sediaan dosisnya dalam tempat obat transparan. Taruh di tempat dalam tas yang mudah terlihat dan cepat dijangkau sebagai jika sewaktu-waktu gejala penyakit asma kambuh.

4. Pakai pelembap udara (humidifer)

Tidak banyak orang yang menyadari terpaan AC dapat memicu kambuhnya gejala asma. Angin yang keluar dari AC cenderung dingin dan kering, dapat mengiritasi saluran napas dan memicu produksi lendir berlebih. Sebaiknya, pasanglah mesin pelembap udara (humidifier) di dalam ruangan. Udara lembap dapat menjadi salah satu cara mencegah saluran napas teriritasi, sehingga risiko serangan penyakit asma dapat berkurang. Namun jangan lupa membersihkan alat tersebut usai memakainya. Bila dibiarkan kotor, humidifier justru jadi sarang kuman dan jamur yang dapat memicu kekambuhan gejala. Jangan lupa juga membaca kemasan dengan teliti. Selain itu, jangan malu bertanya pada penjual bagimana cara merawat dan membersihkan humidifier yang benar.

5. Berolahraga dengan tepat dan tidak berlebihan Beraktivitas berat, termasuk olahraga, bisa memicu asma. Tapi jangan putus asa dan menghindari olahraga. Justru melakukan olahraga yang tepat akan bermanfaat untuk kondisi asma yang Anda derita. Coba olahraga seperti berenang, jalan kaki, atau yoga.

6. Pakai masker

Bagi yang sudah menderita penyakit ini, sebaiknya memakai masker saat beraktivitas di luar ruangan, termasuk saat bermotor atau menggunakan transportasi umum. Penggunaan masker dapat menghalau debu polusi, udara kotor, dan berbagai benda asing lainnya agar tidak terhirup hidung. Bukan hanya asma, cara ini juga efektif untuk mencegah berbagai infeksi yang ditularkan melalui udara.

7. Atur Pola Makan

Memiliki riwayat GERD atau maag? Hati-hati, keduanya dapat memicu kambuhnya gejala asma jika tidak dikendalikan dengan baik. Langkah pencegahannya dengan mengatur pola makan. Mulai sekarang, makanan yang berlemak dan digoreng sebaiknya Anda masukkan dalam pantangan untuk mencegah kambuhnya asma. Hindari pula makanan yang terlalu asam dan pedas karena keduanya dapat memicu asam lambung naik. Ganti dengan memperbanyak makan buah dan sayuran segar.

8. Bersihkan tempat tidur secara rutin Kasur, bantal, guling, hingga selimut merupakan tempat-tempat persembunyian favorit bagi tungau. Saking kecilnya, Anda mungkin tidak sadar menghirup tungau debu saat tidur. Gunakan vakum dengan filter high efficiency particulate air (HEPA) untuk menghilangkan semua polutan udara kecil, mulai dari tungau, debu, serbuk sari, dan bulu hewan peliharaan yang menempel di kasur.