DinkesKukarHariIni__Bidang Kesehatan Masyarakat melalui Sub Koordinator Peningkatan Gizi Keluarga dan Masyarakat melaksanakan Pertemuan Evaluasi dan Pemantapan Program Kesehatan Kerja dan Olahraga, Selasa tanggal 30 Mei 2023.

Berlangsung di Gedung GERMAS Lantai satu Dinas Kesehatan Kabupaten Kutai Kartanegara, kegiatan diikuti oleh 32 Petugas Puskesmas yang ada di Kabupaten Kutai Kartanegara.

Kegiatan ini bertujuan agar meningkatkan capaian indikator RPJMN dan RENSTRA Kesehatan Kerja dan Olahraga serta secara khusus bertujuan untuk :

1. Diketahui hambatan dan permasalahan di Puskesmas dalam pelaksanaan kesehatan kerja dan olahraga.
2. Sinkronisasi kegiatan kesehatan kerja dan olahraga antara Kabupaten dan Puskesmas.
3. Pemantapan program Kesehatan Kerja dan Olahraga
4. Sosialisasi SIPGAR dan SITKO sebagai fasiltas pelaporan tingkat Kabupaten, Provinsi dan Nasional.
5. Disepakatinya upaya penigkatan capaian indikator program Kesehatan Kerja dan Olahraga.

Narasumber pertemuan Evaluasi dan Pemantapan Program Kesehatan Kerja dan Olahraga dari Dinas Kesehatan Kabupaten Kutai Kartanegara dan Dinas Kesehatan Propinsi Kalimantan Timur.

Indonesia saat ini tengah menghadapi pasar bebas Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Ketersediaan pekerja dengan produktivitas tinggi yang dapat bersaing dengan tenaga kerja asing diharapkan dapat mendukung pembangunan ekonomi Indonesia. Tahun 2020 sampai 2030, Indonesia dihadapkan pada bonus demografi, dimana jumlah usia produktif yang besar perlu disiapkan agar menjadi pekerja yang sehat, bugar dan produktif yang dapat berkontribusi dalam pembangunan nasional.

Pada setiap wilayah kerja puskesmas, mempungai sasaran pekerja dengan karakteristik pekerjaan tertentu seperti nelayan, pertanian, usaha mikro dan kecil, usaha menengah dan besar, dan lain-lain. Hal ini memerlukan penanganan secara khusus pada setiap jenis pekerjaan karena mempunyai resiko yang berbeda.

Dalam melaksanakan pekerjaannya, setiap pekerja menghadapi berbagai masalah kesehatan yang dtimbulkan oleh pekerjaan, proses kerja, cara kerja, alat dan bahan yang dipaaki dalam bekerja serta lingkungan kerja. Selain itu, pekerja juga dapat mengalami kecelakaan kerja dan permasalahan kesehatan secara umum. Mengatasi permasalahan kesehatan pada pekerja sebenarnya telah menjadi permasalahan kesehatan di Indonesia.

Target indikator kesehatan kegiatan usia produktif dan lansia sebagaimana tertuang dalam RPJMN 2022 – 2024, salah satunya adalah jumlah Kabupaten/Kota yang melaksanakan kesehatan kerja sebanyak 360-385-411 Kabupaten/Kota, melalui upaya peningkatan upaya promotif dan preventif. Sedangkan target indikator Renstra 2022-2024 Kementerian Kesehatan adalah terwujudnya pelayanan kesehatan primer yang komprehensif dan berkualitas, salah satunya adalah persentase Puskesmas yang meningkatkan aktivitas fisik sebesar 50%-70%-90%.

Upaya meningkatkan kesehatan pekerja di Kabuapten Kutai Kartanegara telah dilakukan berbagai kegiatan baik tingkat Kabupaten maupun tingkat Puskesmas. Sebanyak 4 Puskesmas telah melaksanakan kesehatan kerja mencapai level 1, dan 1 Puskesmas mencapai level 3. Jumlah Pos UKK yang telah terbentuk di Kabuapten Kutai Kartanegara sebanyak 6 Pos UKK yang beranggotakan 136 orang. Jumlah tempat kerja yang melaksanakan kesehatan kerja sebanyak 41 tempat kerja yang tersebar di 12 Puskesmas. Jumlah pekerja yang siap dilakukan pengukuran kebugaran dan siap dilakukan pemeriksaan sebanyak 6.147 pekerja tersebar di 13 puskesmas.

Dari data tersebut diatas dapat diketahui bahwa pembentukan POS UKK belum optimal, tempat kerja sehat perlu ditingkatkan dan jumlah masyarakat yang mengikuti pengukuran jasmani perlu ditingkatkan. Untuk mengetahui permasalahan dan memantapkan program Kesehatan Kerja dan Olahraga di Kabupaten Kutai Kartanegara maka akan dilakukan Pertemuan Evaluasi dan Pemantapan Program Kesehatan Kerja dan Olahraga Tahun 2023.(nf)