dinaskesehatan.kukar@gmail.com 0541-4108115
Dinas Kesehatan

Pertemuan Evaluasi Program Penyehatan Keluarga

Rabu, 8 Maret 2023

433

DinkesKukarHariIni___Rabu (8/3) Subkoordinator Penyehatan Keluarga Bidang Kesehatan Masyarakat melaksanakan Pertemuan Evaluasi Program Penyehatan Keluarga bertempat di Hotel Mercure Samarinda.

Evaluasi Program Penyehatan Keluarga adalah kegiatan rutin yang dilakukan sebagai salah satu upaya jaga mutu pelayanan melalui analisis data output dan outcomes capaian program dan data Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Kesehatan yang erat kaitannya dengan tata kelola manajemen program dan pelayanan Puskesmas. Kegiatan ini diperlukan untuk menilai keberhasilan program, menemukan permasalahan dan kendala program sekaligus melakukan upaya-upaya perbaikan tindaklanjut dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan maternal, neonatal, bayi dan balita yang mampu tata laksana di masing-masing wilayah kerja puskesmas se-Kab. Kutai Kartanegara.

Bahasan pada kegiatan ini terkait dengan Update Kebijakan Pelayanan Kesehatan Maternal (PMK No 21 tahun 2021), Update Pelaksanaan Kelas Ibu, Optimalisasi Skrining Perkembangan di Komunitas (Puskesmas, Pusban, Polindes, Posyandu dan Jejaring), dan Peran Dinas Kesehatan dalam Peningkatan Kualitas Pelayanan Kesehatan Maternal.

Peserta pada kegiatan ini yaitu Bidan Koordinator dan PJ Program Anak Seluruh Puskesmas di Kabupaten Kutai Kartanegara.

Secara Umum kegiatan ini bertujuan untuk Melakukan Evaluasi Program Penyehatan Keluarga untuk mengukur keberhasilan program dan pemahaman Bidan Koordinator dan PJ program terkait pelayanan KIA yang ada diwilayah kerja masing-masing Puskesmas. Dan secara khusus kegiatan ini bertujuan untuk :

  1. Mendapatkan gambaran hasil Evaluasi Program Penyehatan Keluarga pada tahun 2022.
  2. Melakukan analisis data capaian program dan Standar Pelayanan Minimal (SPM) berdasarkan indikator-indikator program yang ada pada Program Penyehatan Keluarga.
  3. Mendapatkan update pengetahuan terkait kebijakan pelayanan kesehatan ibu dan anak meliputi pelaksanaan Kelas Ibu dan PMK Nomor 21 tahun 2021.
  4. Mengetahui cara melaksanakan optimalisasi skrining perkembangan di Puskesmas dan jejaring serta melakukan tindaklanjut sesuai temuan skrining.
  5. Menemukan kesenjangan, kendala atau permasalahan sekaligus mendiskusikan secara bersama rencana tindak lanjut dengan menggunakan sumber daya potensial dan tersedia dalam melaksanakan program KIA.
  6. Menemukan dan mengembangkan kegiatan inovasi terkait pelayanan kesehatan ibu dan anak serta upaya-upaya penurunan AKI dan AKB di Kab. Kutai Kartanegara.

Narasumber kegiatan ini yaitu dari Dinas Kesehatan Provinsi, narasumber dari Dokter Spesialis Anak dari RSUD Dayaku Raja Kota Bangun dan Dinas Kesehatan Kabupaten Kutai Kartanegara.

Dalam pelaksaannya kegiatan ini dilaksanakan dengan metode Diskusi dan tanya jawab dengan peserta pertemuan.

Di akhir kegiatan peserta diminta untuk membuat rencana tindak lanjut pasca pertemuan terkait dengan hasil kegiatan Evaluasi Program Penyehatan Keluarga serta update pengetahuan yang diberikan oleh narasumber.

Kegiatan ini di latarbelakangi Selama kurun waktu 10 tahun terakhir, kasus kematian maternal turun ke titik terendah pada tahun 2018 sebanyak 22 kasus dan 24 kasus pada tahun 2022. Rasio kematian pada tahun 2022 berada di angka 187/100.000 KH. Jika dibandingkan dengan rasio kematian pada tahun 2021 yang sebesar 303/100.000 KH, maka terdapat penurunan rasio yang siginifikan sebesar 116/100.000 KH. Tingginya rasio kematian pada tahun 2021 dikaitkan dengan besarnya kasus kematian sebagai akibat dampak langsung pandemic COVID-19 pada sasaran maternal. Penurunan rasio ini tentu saja menggembirakan, mengingat banyak program dan inovasi yang sudah dilakukan untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan maternal di Kabupaten Kutai Kartanegara.

Terkait dengan program dan inovasi di atas, berbagai upaya yang telah dilakukan diantaranya meliputi Audit Maternal Perinatal (AMP), monitoring risiko melalui Home Visit, Hotline Maternal dan upaya rujukan ke Rumah Sakit, pendampingan advokasi rujukan oleh Dinas Kesehatan, Blended Learning Dokter Umum, Research dan Pelatihan/Workshop bersama Adelaide University, pengadaan dan pelatihan USG bagi Dokter Umum di Puskesmas, Duck and Duckling Fokus oleh Dokter Spesialis Kebidanan dan Spesialis Anak, Inovasi program (Srikandie, Indeks Rujukan dan SiDeLiMaKu) serta Bimbingan Teknis Program Penyehatan Keluarga.

Selain berbagai upaya diatas, kegiatan program juga melibatkan keterlibatan berbagai pihak melalui upaya strategi konvergensi pendekatan multisektor, peningkatan peran keluarga dan masyarakat melalui optimalisasi penggunaan Buku KIA, penguatan P4K dan perbaikan pada tata kelola program berkelanjutan untuk memastikan bahwa semua pelayanan yang diterima oleh sasaran maternal adalah pelayanan yang berkualitas dan sesuai dengan standart program. Perbaikan ini dapat terlihat pada keluaran/output program berupa peningkatan data capaian program dan Standar Pelayanan Minimal (SPM) yang ada pada Program Penyehatan Keluarga Bidang Kesehatan Masyarakat sedangkan pada data outcomes dapat dilihat dari terjadinya penurunan kasus kematian maternal, kematian neonatus dan bayi baru lahir.

Perbaikan ini tentu saja tidak lepas dari peran Bidan Koordinator dan Penanggungjawab Program (PJ) yang ada dalam lingkup Penyehatan Keluarga yang bekerja secara bersinergi dengan semua provider pemberi layanan kesehatan maternal di semua FKTP dan jejaring untuk memberikan pelayanan terbaik yang sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP).

Untuk menghasilkan generasi yang berkualitas diperlukan calon ibu yang sehat dan layak untuk menjalani proses kehamilan, persalinan dan masa nifas. Karenanya diperlukan pendekatan siklus kehidupan pada semua tahapan kehidupan seorang wanita dari masa sebelum kehamilan, hamil, bayi, balita, remaja, dan usia reproduktif melalui pendekatan program pada semua siklus tersebut.

Pertemuan evaluasi ini juga akan membahas update program dan kebijakan terkini terkait pelayanan kesehatan maternal yang tertuang dalam PMK nomor 21 tahun 2021 tentang Pelayanan Kesehatan Sebelum Hamil, Masa Hamil, Persalinan dan Masa sesudah Melahirkan, Penyelenggaraan Pelayanan Kontrasepsi serta Pelayanan Kesehatan Seksual.

Pertemuan Evaluasi Program Penyehatan Keluarga merupakan hal rutin dan berkala yang dilakukan untuk menilai keberhasilan program, menemukan masalah atau kendala program sekaligus melakukan upaya-upaya perbaikan dan tindaklanjut untuk mengatasi permasalahan program sekaligus upaya-upaya peningkatan kualitas pelayanan kesehatan maternal yang mampu tata laksana di masing-masing wilayah kerja puskesmas se-Kab. Kutai Kartanegara.(nf)